Nama Panggilan
Saya
Andriyan Adlim, biasa di panggil AA. Nama panggilan ini berasal pada waktu awal
memasuki Sekolah Menengah Akhir, sekaligus memasuki hari pertama pengenalan
lingkungan sekolah yang pada di sekolah lain di sebut Masa Orientasi Siswa
(MOS) di mana kami sekelas belum mengenal satu sama lain. Satu hari itu kelas
kami hanya di isi oleh kakak kelas yang menjelaskan bagaimana keadaan
lingkungan sekolah, hingga tiba saat di mana kami harus mengenalkan diri kami
masing-masing. Saya termasuk tipe orang yang mudah gugup pada saat disuruh maju
ke depan. Satu persatu teman-teman yang belum dapat disebut teman maju ke depan
memperkenalkan diri masing-masing, hingga pada saat giliran saya maju ke depan.
Di depan kelas, saya gugup dan gemetar ketika memperkenalkan diri saya,
teman-teman yang belum dapat disebut teman melihat saya dengan tawa kecil
seakan melihat saya dengan pandangan yang mengganggu. Selesai memperkenalkan
diri, saya duduk ke kursi masing-masing dengan pandangan aneh yang melirik kepada
saya sepanjang perjalanan kembali ke kursi. Istirahat pun tiba, kakak kelas
keluar ruangan, anak-anak langsung mendekati saya serta menanyakan hal-hal yang
jujur membuat saya merasa tidak nyaman, hingga perempuan memanggil saya dengan
A… , saya berpikir dia memanggil saya seperti itu karena dia tidak tahu nama
saya. Saat jam pelajaran masuk kembali, kakak kelas kembali masuk ke kelas.
Ketika sesi pada pemilihan kelas di adakan, kakak kelas mengajukan anak- anak
kelas satu itu untuk memilih kandidat ketua kelas diantara teman-teman kelas
nya, tiba-tiba ada teriakan “AA”. Teman-teman yang lain juga bersorak “AA”,
saya pun panic karena diharuskan mnjadi kandidat ketua kelas yang sebelumnya
saya tidak pernah menjadi bagian dari pengurus kelas. Semua berpikir karena
nama panggilan aneh yang diberikan kepada saya sehingga menjadi panik seperti
ini. Pada akhirnya yang menjadi ketua kelas adalah teman sekelas, karena saya
tidak memiliki niat untuk menjadi ketua kelas. Keesokan harinya ketika saya
dating ke sekolah, dan masuk kelas, saya di ejek dengan panggilan “AA” kemudian
di soraki ciee2…, sungguh membuat saya tidak nyaman di hari kedua saya sekolah,
setelah beberapa hari saya dipanggil “AA” entah mengapa anak-anak kelas lain
juga ikut memanggil saya “AA”. Saya menjadi di kenal orang banyak yang pada sekolah
sebelumnya saya adalah orang yang tidak memiliki banyak teman, bahkan jumlah
teman saya pada Sekolah Menengah Pertama dapat dihitung dengan jari. Dari hari
kehari saya mulai menerima nickname yang saya punya, berkat itu saya memiliki
banyak teman, bukan hanya di kelas, tetapi di kelas lain. Terima kasih kepada
nickname yang telah diberikan kepada saya, sebab dari nickname itu saya
mendapat banyak teman, yang mana saya menjadi mengerti arti dari sebuah pertemanan.
Walaupun nickname tersebut yang pada awalnya membuat saya tidak nyaman, tetapi
karena nickname saya menjadi mudah dikenal orang serta mudah untuk bergaul
dengan teman. Nama panggilan tersebut sampai saat ini masih saya ingat karena
membuat saya merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa mengganggu, tapi
berkatnya saya memiliki banyak teman.
No comments:
Post a Comment